Rabu, 21 Januari 2015

Siapakah Aku ?


     Siapakah Aku ? Kalian pasti pernah berfikir begitu. Mungkin itu pertanyaan yang kalian anggap remeh. Tetapi para ahli filsafat menganggapnya pertanyaan yang cukup serius. Karena berbagai pendapat yang berbeda-beda muncul. Saya sendiri belum menemukannya, tapi saya mencoba untuk terus mencari.

     Menurut para ahli filsuf, pertanyaan itu (“Siapakah Aku ?”) menimbulkan beberapa pendapat. Yang pertama secara Materialisme, Aku adalah Tubuh yang kumiliki ini, suatu materi yang terlihat, yang bisa kalian lihat, sentuh , dan berinteraksi. Aku adalah Otakku, pancainderaku, kakiku, tanganku, badanku. Intinya Semua tubuh ini adalah sebuah kesatuan yang membentuk “Aku”.

     Yang Kedua, secara Identitas. Secara identitas, Aku adalah yang berdenotasi AKU. Aku adalah Taufiqur Rahman, aku seorang Muslim yang duduk dibangku kelas 10 di SMKN 2 BUDURAN SIDOARJO. Aku adalah seorang anak yang lahir dari seorang Ibu, aku dibesarkan di sebuah keluarga yang terdiri dari Ayah,Ibu, dan seorang Kakak dan tinggal di sebuah desa kecil di kecamatan Tulangan, Sidoarjo , Jawa Timur.

     Menurut Teori Idealisme dari George Barkeley. Teori ini bersebrangan denganTeori Materialisme di atas, Teori ini meyatakan bahwa “Aku adalah Pikiranku.” Pikiran dan persepsinya adalah satu-satunya eksistensi, dan eksistensi ini harus bisa ditangkap oleh indera. Hakikatnya Aku bukanlah Materi melainkan Pikiran.

     Aku adalah Manusia, ya itulah kuncinya. Menurut Al-Qur’an Surah An-Naas, mengidikasikan tentang fungsi manusia sebagai makhluk sosial. Bagaiman ia hidup bermasyarakat dalam lingkungannya,mulai dari tingkat keluarga, masyarakat,hingga pada kawasan yang lebih besar dan kompleks lagi seperti bangsa. Konsep An-Naas mengacu pada peran manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Manusia di arahkan agar menjadi warga sosial yang dapat memberi manfaat bagi kehidupan didalam masyarakat.

     Pertanyaan ini membuat saya berfikir keras. Saya membaca beberapa sumber, dan saya simpulkan bahwa Aku adalah Manusia, Sebuah Makhluk Sosial dan Makhluk Biologis ciptaan Allah yang diberi akal pikiran dan Hawa nafsu. Aku adalah sebuah Roh dan Pikiran yang tinggal disebuah wadah yang bernama Tubuh Jasmani. Aku terlahir suci bersih dari seorang Ibu yang mulia. Dan Aku diberi Nama “Taufiqur Rahman”. Dan Aku bagian dari Keluarga kecil yang tinggal di sebuah Masyarakat yang ada di sebuah Kota di Kabupaten yang ada didalam sebuah Negara. Aku mempunyai banyak kekurangan dan kesalahan karena aku hanya seorang manusia biasa. Aku seorang Muslim yang beragama Islam. Tuhanku Allah SWT. Rasulku Muhammad SAW. Kitabku Al-Qur’an.  Aku hidup didunia ini hanya sementara, untuk menjalankan perintah Agamaku, Mencari Jati Diri, Mencari nilai-nilai Kehidupan dan mempersiapkan diri untuk kehidupan kedua yang abadi kelak. Dan mencari jawaban dari sebuah pertanyaan “SIAPAKAH AKU?

     Mungkin itu hanya sedikit jawaban dari pertanyaan Siapakah Aku? .Tetaplah terus mencari arti sesungguhnya dari pertanyaan tersebut. Saya mohon maaf jika ada salah kata, karena saya memang manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Saya berharap tulisan saya yang buruk ini :D bisa memotivasi pembaca. Terima kasih dan Sukses selalu.

Kamis, 08 Januari 2015

Resolusi 2015

     Hari ini adalah hari di tahun 2015. Penanda bahwa tahun 2014 telah usai. Setelah kehidupan yang telah kita lalui selama kurang lebih 365 hari sebelumnya. Setiap tiba tahun yang baru orang-orang tentu memiliki harapan,tujuan,impian,goal,target dan resolusi yang baru. Apa itu resolusi ? Itulah sebuah pertanyaan bagi orang yang masih awam. Resolusi adalah sebuah kepercayaan diri dan kebulatan tekad dalam mencapai sebuah tujuan, harapan, cita-cita, atau planning yang akan kita dalam 1 tahun kedepan. Tentunya dengan membangun sikap yang lebih baik dari tahun lalu.

     Seringkali orang bertanya kepada anda “apa resolusimu untuk tahun ini ?”, “apa yang ingin kamu lakukan tahun ini ?”, “apa harapanmu tahun ini ?”, dan bermacam – macam jenis pertanyaan lainnya. Pertanyaan – pertanyaan tersebut manusiawi, terutama karena kita sebagai manusia sering didorong oleh keinginan untuk mendapat lebih lagi (dalam berbagai macam hal) dan menjadi lebih lagi. Berbagai resolusi yang telah mereka rencanakan, mereka akan mengeset goalnya masing – masing dan berjanji untuk menggapainya, walaupun pada prakteknya tidak sedikit yang menyerah dan melupakan janjinya sendiri di akhir tahun sebelumnya.

     Saya sendiri di tahun 2015 ini memiliki banyak resolusi dan ingin mewujudkannya. Resolusi utama saya adalah ingin lebih berbakti dan lebih berguna untuk orang tua. Karena ditahun lalu saya selalu mengecewakannya, bahkan membuatnya marah. Maka dari itu saya ingin memperbaiki kesalahan-kesalahan ditahun lalu.

     Dan tak lupa ibadah. Yah, itulah resolusi kedua saya. Saya ingin lebih memperdalam nilai-nilai agama dan ingin lebih mendekatkan diri kepada-nya. Karena hanya itulah yang kelak bisa menuntun kehidupan kedua saya agar menjadi lebih baik.

     Ketiga, resolusi saya adalah ingin lebih disiplin,rajin, dan giat dalam belajar. 12 bulan yang lalu saya kurang akrab dengan belajar. Padahal itulah benih yang harus ditanam untuk memetik buah kesuksesan dimasa depan agar lebih baik. Dan agar bisa menjadi manusia yang lebih baik, berguna bagi keluarga, teman, nusa, bangsa, dan negara.

     Lebih hemat dan lebih meminimalisir pengeluaran saya. Jujur saja saya ingin lebih menghemat pengeluaran agar saya memiliki tabungan. Agar saya bisa membantu orang tua dan ikut terjun dalam ekonomi mereka. Dan dengan tabungan itu saya bisa memenuhi keinginan dan kebutuhan fisik saya tanpa ikut campur orang tua.

     Ini bisa dibilang resolusi terakhir saya, yaitu mempersiapkan diri untuk menghadapi masa depan. Agar saya lebih matang untuk melanjutkan ke perguruan tinggi atau berkarir. Dan lebih memperdalam pembelajaran kompetensi keahlian yang membantu mengarahkan ke karir atau ke sekolah lanjutan saya. Agar mendapatkan gambar tentang masa depan saya dan dapat memacu belajar saya.